Diterbitkan pada Harian Fajar, tgl 11 Agustus 2014
Oleh : A Arsunan Arsin
Pembina Utama FKM Universitas Hasanuddin Makassar
Pemerintah Republik Indonesia melalui menterikesehatan Dr. Nafsiah MBoi telah mengeluarkan travel warning (peringatan perjalanan)ke empat negara Afrika barat (Liberia, Guinea, Sierra Leone dan Nigeria), negara inidilanda kejadian luar biasa (outbreak) penyakit ebola, penyakit ini disebabkan virusebola yang sangat mematikan dengan inkubasi di tubuh penderita hanya berkisar 2 - 21hari serangan dapat langsung mematikan. Menurut laporan WHO, kejadian kasus ebolasejak bulan Februari lalu sampai sekarang telah merenggut nyawa hampir 1000 orangpenderita. Peringatan untuk tidak berkunjung ke empat negara tersebut sangatberalasan, selain penyakit ini mempunyai CFR (case fatality rate) mencapai 90% jugakarena progresivitas penularan sangat cepat dengan model penularan simpel dansederhana. Penyakit ini potensial menjadi penyakit dengan status ‘global-epidemic’ ataupandemi (penyakit yang berjangkit dengan menembus batas dinding antar negara danbenua), hal ini sudah masuk kategori mengkhawatirkan dengan ditemukannya seorangpenderita yang meninggal di Saudi Arabia yang sebelumnya telah mengalami gejalaterserang virus ebola sewaktu berkunjung di lokasi wabah Sierra Leone, begitu jugadilaporkan dua orang dokter Amerika Serikat dipulangkan ke negaranya setelahterserang virus ebola sewaktu menangani pasien ebola di Liberia.
Sekilas tentang virus ebola
Virus ini pertamakali diidentifikasi tahun 1976, seorang penderita bernama Mabalo,datang ke rumah sakit kota kecil Yambuku di Kongo (dulu Zaire) memeriksakan keluhanpenyakitnya, pihak rumah sakit tak mampu menangani penyakitnya, Mabalo kemudianmeninggal dan virusnya juga menyerang dan menulari masyarakat sekitarnya akibatpenanganan medis kurang baik, seperti pemakaian jarum suntik berulang. Virus jenisbaru ini mewabah dan mematikan, para peneliti waktu itu menyebut dan memberi namayang disamakan dengan nama sungai yang mengalir di Yambuku, itulah awal mulapenamaan ‘virus ebola’. Kini hampir empat dekade waktu berselang virus ini telahmembunuh ribuan penderita, vaksin dan obat penyakit ini belum ditemukan. Virus eboladianggap lebih ‘ganas’ dibandingkan virus lainnya termasuk HIV, virus ebola lebihagresif melumpuhkan sel kekebalan tubuh dan belum ditemukan vaksin dan obatnya.
Virus ebola telah teridentifikasi atas lima tipe (E. Zaire/Kongo, E. Sudan, E. Ivory Coast, E. Bundibugyo, dan tipe E. Reston), hanya Ebola Reston yang tidak berjangkit padamanusia dan tipe ebola Kongo paling ganas dan progresif.
Virus ini menular melalui kontak langsung (direct) melalui darah, cairan tubuh, lendir, urine, kotoran penderita, bahkan keringat penderita, juga cairan hewan yang tertular,serta mengkonsumsi daging hewan yang terifeksi, juga dilaporkan virus ini menulardengan perantaraan jarum suntik, benda-benda dan pakaian penderita bisa menjadimedia penularan. Diperkirakan virus ini reservoarnya adalah kelelawar, awal mulainfeksi terjadi pada hewan perimata seperti kera, simpanse dan gorilla setelahmemakan sisa-sisa makanan kelelawar yang terkontaminasi air liur dan kotorankelelawar yang terinfeksi. Selanjutnya infeksi berlanjut ke manusia, selain karenakontaminasi liur dan kotoran kelelawar juga karena masyarakat di Afrika masih seringmengkonsumsi daging binatang perimata.
Adapun gejala umum penderita penyakit ebola mirip influenza yakni demam tinggi, ototnyeri, sakit tenggorok, lemah dan kelelahan, selanjutnya muntah dan diare. Padastadium lanjut kulit penderita berbintik merah (ruam) mirip dengan gejala demamberdarah dengue serta mata penderita memerah. Pada stadium yang sudah kritis,penderita shock dan beberapa organ tidak berfungsi karena mengalami perdarahanyang hebat.
Mengapa virus ebola berbahaya dan sangat mematikan? Salah satu penyebabnyaadalah, setelah virus ini masuk kedalam sel tubuh manusia, maka virus ini melakukanpenggandaan diri (replikasi) dan akibatnya sel tubuh mengalami kerusakan, virus inimengacaukan sistem tubuh secPara keseluruhan, selanjutnya virus yang mengalamipenggandaan ini memproduksi protein ‘ebolavirus-glycoprotein’ yang menempel didinding pembuluh darah dan menyebabkan menipis dan bocornya pembuluh darah.
Penyebaran virus ebola keberbagai negara sebagai kondisi epidemi global
Organisasi badan kesehatan dunia (WHO), telah memaklumkan penyakit ebolasebagai suatu keadaan darurat wabah kesehatan masyarakat yang menjadikeprihatinan internasional, virus ini pada awal tahun hanya ditemukan di tiga negaraAfrika Barat dengan angka penderita dan kematian yang cukup signifikan, kinimenyebar kebeberapa negara lain, penderita ditemukan di Nigeria, Mali, Mesir danArab Saudi, malah pemerintah Sierra Leone dan Liberia memaklumkan negara dalamkeadaan darurat ebola.
Penyakit ebola masuk ketegori penyakit yang terkait dengan perjalanan ‘travel-disease’,pergerakan ‘mobile’ penduduk yang begitu tinggi diperkirakan akan memicu potensipenyakit ini menyebar ke berbagai belahan dunia, untuk itu diharapkan para pemangkukepentingan untuk terus mensosialisasikan ke masyarakat mengenai risiko penyakitebola, bukan tidak mungkin virus ini masuk Indonesia dengan status ‘import-disease’dan biasanya kalau ada penyakit dari ‘luar’, maka penyakit tersebut cenderungmenetap di Indonesia, untuk itu patut mewaspadai pintu-pintu masuk ‘port-entry’ negeriini dan himbauan pemerintah untuk tidak berkunjung ke negara endemik ebola patutdiapresiasi. Langkah lebih tegas dilakukan pemerintah Arab Saudi melalui kementeriankesehatannya untuk tidak memberikan visa haji dan umrah bagi warga negara Sierra Leone, Guinea dan Liberia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar