Oleh
A Arsunan Arsin
Pembina Utama FKM
Universitas Hasanuddin
Tidak lama lagi musim haji akan tiba, jutaan umat muslim seantero dunia akan berbondong ke tempat ibadah di Arab Saudi, khususnya tempat ibadah Kota Makkah dan Madina. Berbagai persiapan telah dilakukan pemerintah masing-masing negara yang penduduknya bersiap melaksanakan ibadah haji, termasuk persiapan mental dan fisik para jamaah. Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan berdasarkan kuota haji Indonesia 168.800 jemaah bersiap melakasanakan ibadah haji tahun ini.
Perhatian difokuskan pada aspek kesehatan jemaah sebelum dan selama ibadah haji diArab Saudi, pemeriksaan kesehatan intens dilakukan petugas sebelum jemaah dinyatakan layak untuk melaksanakan perjalanan ibadah haji. Petugas kesehatan menjelaskan dengan detail mengenai kondisi dan masalah kesehatan di Arab Saudi termasuk masalah kesehatan dan penyakit telah menjadi ‘issu’ terkini dan bakal‘mengancam’ jiwa jemaah sebagai ‘pendatang tahunan’ tersebut. Issu
berjangkitnya virus baru lagi merebak di Arab Saudi dan diberi nama virus Mers-CoV (Middle East Respiratory Syndrom Corona Virus) atau corona virus peyebab sindrom pernapasantimur tengah, virus ini telah menelan 301 korban jiwa dari 724 penderita yang terdeteksisejak pertama kali kemunculannya (data resmi Kemenkes Arab Saudi), mengacu dariangka ini mengingatkan tingginya virulensi dan CFR sekitar 41%. Sebelumnyaorganisasi himpunan penyelenggara travel umrah dan haji telah mengeluarkan suratedaran kepada seluruh anggota organisasi tersebut mengenai pentingnya sosialisasipencegahan dan penularan virus Mers-CoV.
berjangkitnya virus baru lagi merebak di Arab Saudi dan diberi nama virus Mers-CoV (Middle East Respiratory Syndrom Corona Virus) atau corona virus peyebab sindrom pernapasantimur tengah, virus ini telah menelan 301 korban jiwa dari 724 penderita yang terdeteksisejak pertama kali kemunculannya (data resmi Kemenkes Arab Saudi), mengacu dariangka ini mengingatkan tingginya virulensi dan CFR sekitar 41%. Sebelumnyaorganisasi himpunan penyelenggara travel umrah dan haji telah mengeluarkan suratedaran kepada seluruh anggota organisasi tersebut mengenai pentingnya sosialisasipencegahan dan penularan virus Mers-CoV.
Sekilas tentang MERS Corona Virus (Mers-CoV)
Virus ini pertama kali diidentifikasi tahun 2012, seorang pria dirawat di rumah sakit King Abdul Aziz Jeddah, keluhan dengan gejala demam tinggi dan gangguan pernapasandisertai batuk dan nyeri dada. Pria sebelum masuk rumah sakit telah kontak dan terapapar dengan hewan onta peliharaannya dan memberi obat tetes hidung padasembilan ekor onta yang sakit, Selanjutnya terdeteksi bahwa antibodi virus yang adapada onta dan antibodi virus yang ada pada pria tersebut ‘sekuen-genom’ dan identik,mungkin dari situlah penamaan ‘flu onta’ untuk penyakit disebabkan oleh virus ini. VirusMers-CoV kekerabatan masih sangat dekat ‘kembaran’ dari virus SARS yangmenghebohkan masyarakat dunia, virus Mers-CoV sampai sekarang belum ditemukanvaksin dan obat yang ‘adequate’ ampuh dan. Masa inkubasi di dalam tubuh 2 – 15 hari.
Binatang yang diperkirakan ‘suspect’ sebagai reservoir adalah onta, telah dilaporkanmemiliki zat antibodi virus Mers-CoV, sedangkan kelelawar juga diwaspadai sebagaireservoir karena dilaporkan ada virus yang menginfeksi kelelawar tertentu di TimurTengah secara genetik identik virus Mers CoV (beta-coronavirus). Penyakit Mers CoVmemiliki gejala dan tanda pada penderita berupa infeksi pernapasan serius denganbatuk, napas pendek atau kesulitan bernapas, biasanya penderita pneumonia,penderita jarang mengalami diare, dan pada keadaan lanjut mengalami gagal ginjal.
Penularan
Berdasarkan laporan CDC (Central of Disease Control) terdapat penderita secaraklaster ditemukan di beberapa negara di Timur Tengah dan beberapa negara Eropa,juga dilaporkan ada penderita di Amerika Serikat (sebelumnya pernah mengunjungiArab Saudi). Hal ini memperkuat dugaan penyakit ini penularan sekunder dari manusiake manusia ‘man to man transmitted’. Meskipun belum bisa dipastikan cara penularanvirus ini, tapi penyakit ini menyerang saluran napas dan potensial menular denganperantaraan udara dan droplet (percikan dahak penderita) ‘air-borne disease’, penularan dengan kontak fisik dan berdekatan/bersentuhan dengan orang yangterinfeksi. Penularan dimungkinkan adanya virus menempel di pakaian dan benda-benda milik penderita, pada prinsipnya penularan dapat berlangsung dengan kontakdekat dengan penderita. Dengan ditemukannya kemiripan virus yang menyerangmanusia, onta dan kelelawar tertentu di timur tengah, maka onta dan kelelawardianggap ikut menyebarkan virus Mers-CoV ke masyarakat luas.
Risiko terjangkit virus Mers-CoV berdasarkan data, jenis kelamin pria lebih berisiko dibandingkan wanita, ini dimungkinkan keaktifan ‘mobile’ mobilitas pria yang tinggiberpengaruh pada daya tahan dan kerentanan tubuh. Faktor risiko lainnya adalahaspek umur, anak- anak (<= 12 tahun) dimana anak-anak relatif daya tahan tubuhnyabelum optimal dan orang lanjut usia (>= 65 tahun), unsur degenratif terjadi padakerentanan pada fungsi organ menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Sedangkanfaktor pekerjaan antara lain tenaga kesehatan yang benyak bersentuhan dengan orangsakit dan peternak hewan, kedua jenis profesi ini ralatif lebih berisiko terhadapketerpaparan virus Mers-CoV.
Upaya pencegahan
Pada musim haji, jutaan orang serentak menjalankan ibadah dalam kurun waktu yanghampir bersamaan, sudah barang tentu sangat sulit menghidari ‘gesekan’ antar jemaah.Kekhawatiran merebaknya virus Mers-Cov di Arab Saudi, khususnya kota Makkah danMadinah merupakan suatu keniscayaan. Untuk itu penting diperhatikan rekomendasiIDI dalam upaya pencegahan, antara lain vaksinasi flu sebelum ke tanah suci, selalu mencuci tangan sehabis beraktifitas (higyne perorangan), kurangi kontak dengan benda-benda yang tidak bersih, pastikan mengkonsumsi daging dan susu hewan yangsteril dan sudah masak betul, selalu pakai masker ditengah kerumunan orang, segera menghindar jika ada orang lain yang batuk. Selain itu jemaah menjaga kondisi tubuh dengan aktifitas dan istirahat yang seimbang serta menjaga pola makan.
Akhir kata, selamat menunaikan ibadah haji, semoga mabrur. Aamiinnn....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar